Dalam suatu sistem
kontrol modern, kecerdasan elektronik mengendalikan beberapa proses fisik.
Kemampuan "otomatis" di dalam piranti-piranti seperti pilot otomatis
dan mesin cuci otomatis adalah berkat adanya sistem kontrol. Karena mesin itu
sendiri yang membuat keputusan-keputusan rutin, operator manusia menjadi
terbebaskan untuk melakukan tugas-tugas lainnya. Dalam banyak kasus, kecerdasan
mesin adalah lebih baik daripada kontrol manusia secara langsung karena ia
dapat bereaksi lebih cepat atau lebih lambat (melacak perubahan lambat
berjangka-panjang), menanggapi lebih cermat, dan membuat catatan yang akurat
tentang kinerja sistem.Sistem kontrol dapat dikelompokkan menurut beberapa
cara.
·
Sistem regulator secara
otomatis menjaga suatu parameter agar bernilai pada (atau sekitar) harga
tertentu.
·
Sistem pembuntut [follow-up system] mengupayakan outputnya
agar mengikuti lintasan tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya.
·
Sistem kontrol event mengendalikan
serangkaian peristiwa [event] yang
berurutan.
Setiap sistem
kontrol memiliki :
·
Set
point adalah besarnya nilai controlled variable yang dikehendaki,
sebuah controller akan selalu berusaha menyamakan
controlled variable dengan set
point.
·
Measurement
variable merupakan sinyal yang keluar dari transmitter.
Besaran ini merupakan indikator dari besarnya signal pengukuran.
·
controlled
variable adalah besaran yang nilainya dikendalikan yang
juga biasa disebut dengan istilah proses
variable.
·
Manipulated
variable merupakan input dari suatu proses yang dapat
dimanipulasi atau di ubah-ubah besarnya agar controlled variable sama
dengan nilai set point.
·
Disturbance
merupakan besaran lain, selain manipulated variable yang dapat mengakibatkan berubahnya nilai controlled varible.
·
Error
merupakan
selisih antara set point dengan measurement variable. Error dapat bernilai positif maupun negatif
tergantung nilai measurement variable bila lebih besar dari
nilai set point maka nilai error akan menjadi positif dan
sebaliknya.
·
Sensing
element merupakan bagian ujung dari sistem
pengukuran yang berfungsi untuk menunjukan sesuatu nilai yang dipantau, atau
lebih dikenal sebagai sensor atau primary element.
·
Transmitter
adalah alat yang berfungsi sebagai pengirim dan
pembaca sinyal sensing element sekaligus mengkonversinya
menjadi sinyal yang dapat diterima oleh controller.
·
Controller
merupakan
perangkat yang digunakan untuk melakukan perhitungan-perhitungan pengontrolan
berdasarkan dengan sinyal umpan balik (process
variable) dan sinyal referens (set
point).
·
Final
control element adalah bagian akhir dari sistem pengendalian
yang berfungsi untuk mengubah measurement
variable dengan cara memanipulasi besarnya manipulated variable bedasarkan perintah controller.
·
Actuator
merupakan element dari pengendalian yang berubah
berdasarkan nilai manipulated variable dari controller.
Blok proses melambangkan proses fisik yang terpengaruh oleh aktuator, dan variabel terkontrol adalah hasil terukur dari proses tersebut. Sebagai contoh, jika aktuator adalah elemen pemanas di dalam suatu tungku [furnace], maka prosesnya adalah "pemanasan tungku" dan variabel terkontrolnya adalah suhu di dalam tungku tersebut. Jika aktuator adalah motor elektrik yang memutar suatu antena, maka prosesnya adalah "pemutaran antena"dan variabel terkontrolnya adalah posisi sudut dari antena tersebut.
No comments:
Post a Comment